Pandemi dan Pergeseran Strategi Dakwah

Oleh: Moh. Ali Imron*

Dakwah merupakan aktivitas penting dalam agama Islam. Berkat dakwah, Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia. Aktivitas tersebut merupakan sebuah penyampaian ataupun ajakan seorang da’i kepada mad’unya, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.

Definisi tersebut, kadang dipersempit pemahaman banyak seorang yang cenderung hanya mengartikan dakwah sebagai penyampaian ceramah saja. Padahal, Dakwah memiliki banyak pengertian. Diantaranya: memanggil dan meminta dan lain sebagainya.

Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab, “Da’wah” yang berarti ajakan panggilan dan seruan. Dengan demikian, dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwasanya dakwah bukan hanya diartikan dengan ceramah saja. Namun banyak pengertian-pengertian yang mendefinisikan tentang Dakwah, seperti ajakan dan seruan da’i terhadap seorang mad’u.

Sementara itu, mari kita fokuskan pembahasan tentang konsep da’i di masa pandemi. Dimana dua tahun terakhir ini seluruh dunia dihebohkan dengan penyakit berupa wabah atau Virus Corona.

Munculnya wabah tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Dengan adanya wabah tersebut seluruh pemerintah di dunia, khususnya Indonesia memberikan suatu peraturan tambahan berupa larangan-larangan untuk menghindari penyebaran wabah tersebut.

Kalau sebelumnya, kita dengan bebas bisa menjalin hubungan atau komunikasi dengan seseorang. Tapi semenjak adanya penyakit ini kita merasakan kesulitan untuk bisa berkomunikasi langsung dengan seseorang. Pertanyaannya, apakah berdakwah dimasa pandemi ini bisa berhasil?

Membahas berhasil dan tidaknya dakwah di masa pandemi ini merupakan permasalahan yang tidak terlalu penting bagi seorang da’i. Pasalnya, kewajiban seorang da’i hanya untuk menyampaikan dan mengajak atau menyeru terhadap mad’u nya.

Pada zaman yang sangat modern seperti saat ini, banyak sekali media-media yang dapat kita manfaatkan untuk menyampaikan dakwah. Kita contohkan seperti internet, televisi, tulisan, dan lain sebagainya. Demikian juga, media tersebut merupakan unsur-unsur penting dari kegiatan dakwah.

Namun demikian, berdakwah secara tidak langsung harus mempunyai metode dan strategi khusus untuk menyampaikan suatu pesan Dakwah. Tujuannya, supaya Dakwah tersebut bisa tersampaikan kepada mad’u secara maksimal.

Secara sederhana, berdakwah di era milenial telah mengalami pergeseran strategi. Karenanya, dakwah harus ditunjang kemampuan mengoperasikan media dan teknologi serta penguasaan terhadap media sosial secara optimal.

*Penulis adalah mahasiswa Prodi BPI angkatan 2020


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *