Inilah Ilmu Allah

Oleh: Moh. Fahmi*


Sebagai Dzat yang menciptakan, memberikan ilmu, dan mengatur seluruh alam raya, tentunya Allah mengetahui segala hal yang telah dan akan terjadi di alam raya ini. Semua yang diketahui manusia, sudah pasti diketahui lebih dahulu oleh Allah SWT., karena yang menciptakan tentu lebih dahulu ( qadim ) dari yang diciptakan. Tetapi tidak sebaliknya, apa yang diketahui Allah swt., belum tentu dapat dikenali–atau dipamerkan–oleh makhluk-Nya.

Ketika seseorang membicarakan tentang keluasan ilmu Allah SWT., tak jarang kita mendengar sebuah gambaran bahwa, luasnya ilmu Allah itu tidak akan bisa habis meskipun dituliskan dengan tinta yang kuantitasnya sebanyak seluruh lautan. Bahkan meski telah didatangkan berulang kali tinta sebanyak lautan itu, tidak akan cukup untuk menuliskan seluruh ilmu Allah Swt.

Gambaran tersebut sejatinya merupakan gambaran yang diberikan oleh Allah sendiri, yang terdokumentasikan dalam Q.S. Al-Kahfi [18] ayat 109.

Berikut kutipan ayat yang dimaksud:
ل لَّوۡ انَ لۡبَحۡرُ ادࣰا لِّكَلِمَـٰتِ لَنَفِدَ لۡبَحۡرُ لَ لِمَـٰتُ لَوۡ ا لِهِۦ ا
Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pastilah lautan lautan itu, maka pasti habis lautan Tuhanku, maka pasti lautan lautan itu selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula) “.

Bahkan, persis di salah satu anggota badan sepesang kita, yakni mata dan telinga merupakan indra yang paling dominan untuk menangkap ilmu-ilmu tersebut.

Allah Swt menjadikan manusia sebagai ciptaan yang paling sempurna dari makhluk lain. Allah membekali manusia dengan indera dan dilengkapi dengan akal, bagian yang tidak diberikan oleh Allah pada makhluk lainnya. Ada dua indera anugerah Allah yang disinggung dalam Alquran sebagai bekal manusia sejak lahir, yaitu pendengaran dan penglihatan.

Lantas, apa isyarat yang ada di balik informasi penyebutan pendengaran dan penglihatan dalam Alquran tersebut? Allah Swt Berfirman,
وَاللهُ اَخْرَجَ كُمْ مِّنْ بُطُوْنِ اُمَّطهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْئًاۚ وَّجَعَلَ لَكُمْ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ.
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. (QS.An-Nahl:78)

Oleh karna kita patut mensyukuri apa apa yang telah diberikan oleh-Nya,hingga kita termasuk orang yang berada dijalan orang orang yang diberikan anugerah yang mulia.

Komunikasi yang sekarang kita gunakan dengan sebaik baiknya,namun tanpa kita sadari bahwa sebenarnya mata dan kuping kita seakan bersifat manja karna dengan mudahnya ia menangkap Sesuatu yang ingin ia ketahui tanpa melalui proses yang lebih rumit.

*Penulis adalah mahasiswa BPI angkatan 2019


Posted

in

by