Oleh: Yusril Mahendra*
Manusia disebut dengan insan karena memang eksistensinya ia tidak akan terhindar dari sifat yang sudah kodratnya, yaitu salah dan lupa. Karena itu mereka butuh orang lain untuk mengingatkan dan mengajaknya bila ia terperangkap oleh keduanya. Satu-satunya cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan dengan “membangun”.
Dalam KBBI membangun merupakan lawan kata dari merobohkan yang berarti meningkatkan atau mengembangkan sedangkan menurut etimologinya membangun adalah proses yang dapat menciptakan pertumbuhan, kemajuan, perubahan.Tidak hanya itu P. Siagian menyatakan bahwa membangun adalah kegiatan meningkatkan pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) yang dibutuhkan dalam rutinitas yang sedang di jalani.
Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa membangun adalah suatu kegiatan yang dapat memberi efek positif. Seperti halnya terciptanya kemajuan dari segi pengetahuan dan keahlian baik bagi individu atau suatu organisasi.
Membangun berarti seseorang menyusun kembali energi energi yang sebelumnya telah hilang. dengan cara memberikan motivasi yang merupakan salah satu cara ampuh untuk membangkitkan kembali semangat menggali potensi, mengingatkan kembali pada apa yang sebelumnya dicita-citakan.
Semua itu memberikan asumsi bahwa kehidupan butuh yang namanya kesabaran. Mendukung mereka untuk terus mencoba tanpa ada rasa putus asa. Kesemuanya itu merupakan kunci mencapai kesuksesan.
Jika dilihat dari sejarah bagaimana kesabaran Nabi Ayyub dalam penjuangan menghadapi penyakit yang dideritanya hingga diberikan kemudahan. Bagaimana seorang Thomas Alva Edison dengan motivasi dan semangat yang luar biasa hingga dalam eksperimennya berhasil menemukan lampu pijar yang sangat bermanfaat bagi semua orang.
Membangun dapat dikategorikan kedalam tiga tema besar yang bisa diuraikan sesuai dengan kebutuhan dan kecenderungan masing-masing individu.
1. Membangun Diri
Hal ini biasa dengan istilah capacity building yang dikenal untuk membangun dan meningkatkan kemampuan individu dalam menyelesaikan tanggung jawab dari apa yang dikerjakan atau kewajiban yang sedang dijalani, seperti pendidikan, dakwah dan lain sebagainya.
2. Membangun Negeri
ini dapat digunakan untuk meningkatkan istilah kesadaran individu sebagai bagian dari suatu bangsa. Hal tersebut menuntut individu untuk benar-benar memahami kebangsaan dan mempraktekkan pemahamannya secara utuh dengan apa yang menjadi semboyan dari bangsanya sendiri. Seperti semboyan “bhinneka tunggal Ika” di Indonesia.
3. Membangun Peradaban
Istilah ini mencakup ruang lingkup yang lebih besar dan lebih umum dari dua lingkup pembahasan sebelumnya. Pasalnya, membangun peradaban merupakan suatu proses terintegrasi dari dari berbagai “pembangunan” diatas. Peradaban merupakan gabungan segenap elemen yang begitu besar dengan segala kompleksitasnya.
Maka dari itulah membangun adalah sesuatu yang sangat urgent untuk mewujudkan kesejahteraan diri, negeri dan peradaban.
*Penulis adalah mahasiswa Prodi MD angkatan 2019