Teruslah “Bergerak” Untuk “Keseimbangan”

Oleh: Moh. Toyyib*

Jadilah orang hebat yang akan selalu mengukir prestasi dalam kehidupan ini. Jalani segala rutinitas sehari-hari dengan nuansa positif, karena hidup ini adalah perjuangan, bersabarlah dan berdamai atas kehendak Alloh. Tujuannya masih sangat jauh dan masih memerlukan tenaga yang lebih ekstra untuk cepat sampai.

Ketika Mark Zuckerberg ditanya tentang kunci keberhasilannya, dia menjawab “Selalu bergerak”, dia mengutip pernyataan Albert Einstein bahwa, “hidup itu seperti naik sepeda, untuk menjaga keseimbanganmu, kamu harus bergerak.”

Selaras dengan apa yang sudah pernah dialami oleh ulama-ulama salaf kita dulu, karena semangatnya bergerak, hingga menjadikan mereka sosok yang proaktif. Bergerak dalam hal ini masih umum, baik dari segi gerakan hati, pikiran dan fisik.  Seperti hijroh yang dilakukan oleh Sa’ad As Samman Ar Rozi seorang pakar hadits yang mengelilingi dunia belahan timur hingga dunia belahan barat dengan kedua kakinya, dan beliau juga memiliki Syekh sebanyak 3600 orang. Andaikan beliau tidak pernah menggerakkan hati, pikiran dan fisiknya, mungkin beliau tidak akan pernah dikenal orang sebagai ahli Hadist.

Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Alloh SWT dengan indera dan organ tubuh yang lengkap, salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Kita sering kali menjumpai kutipan bahasa arab,

تحرك,فإن في الحركة بركة

Artinya, “Bergeraklah, sesungguhnya di dalam pergerakan itu terdapat berkah”. Pepatah ini selalu menggugah semangat orang yang mempunyai cita-cita tinggi untuk terus bergerak dalam hal yang produktif seperti yang dikerjakan oleh ulama-ulama salaf.

Sebenarnya kehidupan ini kalau diumpamakan seperti orang yang sedang lomba lari. Siapa yang geraknya kencang dan larinya tercepat, maka dia akan cepat sampai dan menjadi pemenang. Begitu juga dalam kehidupan manusia, yang gerakannya lebih cepat, maka cita-citanya akan cepat pula segera terwujudkan.

Yang penting jangan diam dan nganggur tidak produktif, selagi usia masih muda. Seperti yang diungkapkan oleh Imam As Sayuthi,

إن الشباب والفراغ والجدة مفسدة للمرء أي مفسدة

“Sesungguhnya masa muda, kekosongan, dan kekayaan adalah sumber kerusakan bagi seseorang”. Usia muda Sebagaimana yang sering dikatakan oleh para betari, “masa memperbanyak bekal untuk persiapan di hari tua, karena di usia lanjut seseorang semangatnya sudah berkurang, disebabkan sakit-sakitan.”

Oleh sebab itu, gunakanlah usia muda untuk bergerak menambah wawasan sebanyak-banyaknya seperti mencari ilmu, hikmah, berlomba dengan waktu, melawan rasa malas dan carilah bekal sebanyak-banyaknya. Sebelum semuanya terlambat, tidak akan berguna lagi penyesalan di kemudian hari. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Al Jauzi dalam kitabnya Shaidul Khatir,

والمسكين كل المسكين من ضاع عمره في علم لم يعمل به

[ابن الجوزي ,صيد الخاطر ,page 159]

“Orang yang miskin dan benar-benar miskin adalah yang lenyap umurnya tanpa ada ilmu yang diamalkan. “

Mari terus semangat bergerak, terus produktif, jangan buang waktumu pada sesuatu yang Unfaedah. Jangan nganggur coy, karena waktumu sangat mahal.

*Penulis adalah Mahasiswa Prodi BPI Angkatan 2017


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *