Dakwah Perspektif Surah An-Nahl Ayat 125

Oleh: Moh. Yusril *

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Kata dakwah tentunya sering kita dengar. Termasuk kandungan ayat di atas yaitu lafadz ادع yang merupakan bentuk(shigat) fi’il Amar yang berfungsi perintah. Diambil dari fi’il madhi دعا yang berarti mengajak, menyeru dll. Setelahnya ada kalimat ربك سبيل الى yang berarti Jalan Tuhan (Alloh swt). Bila digabungkan kan mempunyai arti mengajak atau menyeru kepada Jalan Tuhanmu yaitu agama islam.

Dalam berdakwah tentunya seorang da’i tidak hanya menyampaikan kepada mad’u secara sekilas. Tapi seorang Da’i harus memodifikasi apa yang akan disampaikan dengan beberapa metode dakwah.

Dalam ayat yang tersebut di atas, ada tiga metode dakwah yang dapat dilakukan oleh seorang Da’i

الحكمة

dalam tafsir Ibnu Katsir, Imam Ibnu jarir berpendapat Al Hikmah diartikan dengan

ما انزله عليه من الكتاب والسنة

 atau sesuatu yang diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Nabi Muhammad saw yaitu Al-Quran dan hadist. Sedangkan dalam tafsir ar-razi, al-hikmah berarti perintah Allah Subhanahu Wa Ta’Ala kepada Nabi SAW untuk ikut kepada agama Nabi Ibrahim AS. Pakar tafsir asal Indonesia yakni M. Quraish Shihab berpendapat, al-hikmah berarti paling utamanya sesuatu, baik pengetahuan atau perbuatan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, Al Hikmah berarti sesuatu yang utama berupa pengetahuan atau perbuatan sesuai Al-Quran dan Sunnah Rasul. Dalam hal ini dakwah bil Hikmah berarti mengajak kepada mad’u dengan cara menempatkan pengetahuan dan perbuatan yang baik atau secara sederhana Al Hikmah berarti dakwah secara Bil hal dengan memberi contoh (teladan) yang baik secara langsung dalam segala hal. Cara ini cukup efektif karena sama sekali tidak ada paksaan sehingga mad’u dapat terpengaruh dengan sendirinya.

موعظة الحسنة

 موعظة mempunyai arti peringatan, nasehat, dan pelajaran. Secara terminologi berarti mengajak dengan cara memberi peringatan. secara redaksi kata موعظة disifati dengan kata الحسنة yang berarti mengajak harus dilakukan dengan cara yang baik yaitu dengan kata-kata yang halus dan bahasa yang sopan.

Cara ini akan efektif apabila seorang Dai dapat menyentuh hatinya dengan uraian kata-kata yang halus. Dan menurut bentuknya dakwah dengan mauidatul hasanah ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu lewat audio dan karya tulis.

وجادلهم بالتي هي احسن

Dalam salah satu pendapat disebutkan bahwa جادلهم terambil dari kata جادل yang berarti diskusi atau bukti-bukti yang dapat mematahkan dalil-dalil lawan. Menurut redaksi kata jadil disifati dengan kata احسن   yang menunjukkan bahwa jidal harus dilakukan dengan cara yang terbaik tidak boleh mengedepankan ego.

Karena itu M Quraish Shihab mengartikan jidal dengan  perdebatan atau diskusi yang dilakukan dengan cara efektif yaitu menggunakan Logika dan retorika yang halus.

Pendapat diatas mengartikan bahwa jidal dilakukan apabila ada bantahan dari mad’u tentang suatu hal. Kemudian da’i mendatangkan dalil-dalil yang diuraikan dengan logika yang halus. Sebagaimana dakwah yang dilakukan oleh Nabi Musa AS. Kepada raja firaun.

Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan, terdapat 3 metode dakwah yang dapat dilakukan oleh seorang da’i dalam ekspansinya. Yaitu bil-Hikmah, bil-Mauidatul hasanah, dan bil-jiidal. Dengan tujuan agar dakwah yang dilakukan dapat diterima dengan baik dan hasil yang memuaskan.

Wallohu bissowab

*Penulis adalah Mahasiswa Prodi Managemen Dakwah angkatan 2019


Posted

in

by